Cerita inspiratif: kesan dari seorang anak kaya

Kesan dari seorang anak kaya

Cerita dibawah ini menggambarkan seorang anak dari keluarga kaya yang diajak oleh ayahnya kesebuah negara miskin. Sang ayah bermaksud agar anaknya mengetahui bagaimana orang miskin itu hidup. Seandainya kita yang membayangkan maka hidup miskin itu identik dengan kesusahan, penderitaan, kurang harta dan semua hal yang kurang nyaman. Oleh karenanya, semua orang pasti tidak ingin menjadi orang miskin. Kita semua menginginkan hidup dalam kecukupan tanpa merasa kekurangan sedikitpun. Lalu bagaimanakan gambaran hidup orang miskin menurut anak kaya dalam cerita ini, berikut ceritanya:

Suatu hari, seorang ayah dari keluarga yang sangat kaya membawa anaknya dalam perjalanan ke negara miskin untuk menunjukkan pada anaknya bagaimana orang miskin hidup. Mereka menghabiskan beberapa hari disebuah rumah keluarga petani yang sangat miskin. Kemudian, mereka kembali ke rumah, sang ayah menanya ke anaknya, "Bagaimana perjalanannya?"

"Itu bagus, Ayah" Kata sang anak.

"Apakah kamu melihat bagaimana orang miskin itu hidup?" Tanya sang ayah.

"Oh yah," Jawab anak itu.

"Sekarang katakan padaku, apa yang kamu pelajari dari perjalanan tersebut?" Tanya sang ayah.

Si anak menjawab, "Saya melihat bahwa kita punya satu ekor anjing, sedangkan mereka punya empat. Kita punya kolam renang yang luasnya hanya setengah taman kita, sedangkan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya. Kita telah mengimpor lentera di taman, sedangkan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari. Teras kita sampai ke halaman depan, sedangkan mereka memiliki cakrawala yang utuh. Kita memiliki sepotong tanah kecil untuk hidup, tetapi mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita. Kita memiliki pembantu yang melayani kita, tapi mereka melayani orang lain. Kita membeli makanan kita, tapi mereka menumbuhkannya sendiri. Kita memiliki dinding disekeliling rumah untuk melindungi; tapi mereka memiliki teman-teman untuk melindungi."

Ayah anak itu tidak bisa berkata-kata.

Kemudian anaknya menambahkan, "Terima kasih, Ayah, telah menunjukkan betapa miskinnya kita."
Link copied to clipboard.